Bekasi, 29 April 2025 – Melihat tingginya ketergantungan industri farmasi Indonesia terhadap bahan baku impor, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kaliabang melakukan penyuluhan kesehatan bertajuk “Kenali Tanaman Obat Sekitar Kita” di Apotek D71, Bekasi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang melibatkan enam mahasiswa Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak UBSI: Ahmad Nurdiansyah, Chairul Imam, Dava Ariel Maulana, Soneaster Juan, Aisha Taqina, dan Nouva.
Dalam penyuluhan tersebut, tim menyampaikan pentingnya pemanfaatan tanaman obat asli Indonesia sebagai terapi alternatif yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan. “Sebagian besar masyarakat sebenarnya sudah mengenal khasiat tanaman obat seperti daun katuk, sambiloto, hingga bawang putih. Namun, belum banyak yang memahami penggunaannya secara ilmiah dan tepat,” ungkap Ahmad Nurdiansyah, ketua tim penyuluh.
Pasien yang hadir pun menyambut baik edukasi ini. Beberapa di antaranya mulai memilih produk berbasis herbal seperti Omega 3 plus DHA untuk terapi kolesterol, madu dengan ekstrak sambiloto untuk asam urat, serta ekstrak bawang putih untuk tekanan darah tinggi. Penyuluhan ini diharapkan mendorong masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan berbahan kimia impor.
“Langkah kecil ini adalah wujud kontribusi mahasiswa untuk bangsa, sekaligus upaya mendekatkan masyarakat kepada kekayaan hayati Indonesia yang melimpah,” tambah Dava Ariel.
Kegiatan ini juga menegaskan komitmen UBSI dalam mendorong mahasiswanya untuk terjun langsung ke masyarakat, tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga agen perubahan.
UBSI Kampus Kaliabang terus membekali mahasiswanya dengan kemampuan teknologi, komunikasi, dan kepedulian sosial yang seimbang. Dengan sistem perkuliahan fleksibel, biaya terjangkau, serta dukungan program kelas karyawan Jumat–Sabtu, UBSI hadir sebagai pilihan tepat bagi generasi muda yang ingin kuliah sambil tetap produktif.
