EventPendidikan

Wawasan Nusantara untuk Anak-Anak: Mahasiswa UBSI Kenalkan Cinta Tanah Air Sejak Dini

×

Wawasan Nusantara untuk Anak-Anak: Mahasiswa UBSI Kenalkan Cinta Tanah Air Sejak Dini

Sebarkan artikel ini

Latar Belakang: Pentingnya Wawasan Nusantara untuk Anak-anak

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, suku, bahasa, dan adat istiadat yang luar biasa. Namun, di tengah kekayaan ini, tetap dibutuhkan sebuah cara pandang yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa. Salah satu solusi untuk menjaga keharmonisan dalam keberagaman adalah dengan memperkenalkan Wawasan Nusantara untuk anak-anak sejak dini.

Baca Juga : Menguatkan Peran Masjid Sebagai Pusat Kehidupan Masyarakat Mahasiswa Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika

Wawasan Nusantara merupakan pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang menekankan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Ini bukan sekadar konsep akademis, melainkan landasan dalam membentuk karakter generasi penerus yang cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan memiliki kesadaran menjaga keutuhan NKRI.

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Jika tidak dibekali nilai-nilai kebangsaan sejak awal, mereka akan rentan terhadap krisis identitas. Karena itu, penanaman Wawasan Nusantara untuk anak-anak menjadi langkah strategis dalam pendidikan karakter.

Pengabdian Mahasiswa UBSI di Asrama Yatim Rumah Harapan

Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui program pengabdian masyarakat, mengadakan kegiatan edukasi bertema Wawasan Nusantara untuk anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Asrama Yatim Rumah Harapan, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, dengan peserta anak-anak binaan asrama yang penuh semangat dan antusias.

Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UBSI. Tim pelaksana diketuai oleh Yovian Tuk Adi Wicaksono Putuhena, dan terdiri dari 11 anggota lainnya:
Aulia Shafira Yahya, Febbryana Putri Kiswandari, Kamila Putri Navisu, Livia Chintya Bella, Luthfia Chandra Putri Narendra, Muhammad Galang Nur Falsian, Naura Rahma Alia, Putri Salma Nurhasanah, Reynanda Gilang Fahnantama, Rifki Gustav Ramadhan, dan Shania Nur Wulan Sari.

Edukasi Interaktif: Mengenalkan Budaya Lewat Permainan

Kegiatan diawali dengan sambutan dari pengurus asrama dan ketua pelaksana, dilanjutkan dengan sesi utama berupa pemberian materi mengenai keanekaragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia. Anak-anak dikenalkan pada berbagai aspek budaya seperti pakaian adat, tarian tradisional, rumah adat, hingga makanan khas dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam menyampaikan materi, mahasiswa UBSI menggunakan pendekatan visual dan naratif yang disesuaikan dengan usia peserta. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat memahami dan menyerap informasi dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Tujuan utamanya adalah agar anak-anak tidak hanya mengetahui tentang keragaman budaya, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga sebagai anak Indonesia, serta semangat untuk menjaga kekayaan bangsa tersebut.

Baca Juga : Menguatkan Semangat Gotong Royong Melalui Kepedulian Sosial Dan Pemberdayaan di Masjid Al Mubarokah Bekasi

Permainan Edukatif: Ular Tangga Wawasan Nusantara

Salah satu bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah sesi permainan edukatif “Ular Tangga Wawasan Nusantara”. Permainan ini dirancang khusus sebagai sarana belajar sambil bermain yang menguji pengetahuan anak-anak seputar budaya dan geografi Indonesia.

Setiap anak melempar dadu, melangkah ke kotak yang ditentukan, lalu menjawab pertanyaan sesuai dengan tema yang tersedia di kotak tersebut. Pertanyaan yang diajukan mencakup topik seperti:

  • Lagu daerah dari Papua

  • Rumah adat Toraja berasal dari mana

  • Nama tarian dari Bali

  • Sumber daya alam khas Kalimantan

Bagi anak-anak yang mampu menjawab dengan benar, disediakan hadiah menarik sebagai bentuk motivasi dan apresiasi. Selain membuat suasana lebih hidup, permainan ini juga menjadi cara efektif untuk memperkuat ingatan mereka terhadap materi yang telah diberikan.

Penutup Kegiatan yang Penuh Makna

Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, acara ditutup dengan makan bersama dan pemberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta dan pengurus asrama. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan bentuk kasih sayang dari mahasiswa UBSI kepada anak-anak asrama.

Keceriaan, antusiasme, serta interaksi positif selama kegiatan menjadi bukti bahwa edukasi kebangsaan dapat dilakukan secara menyenangkan, asalkan dikemas dengan metode yang tepat.

Dampak dan Harapan dari Kegiatan

Melalui kegiatan bertema Wawasan Nusantara untuk anak-anak, mahasiswa UBSI berharap dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Rasa cinta tanah air, kepedulian terhadap budaya lokal, serta kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia menjadi dampak jangka panjang yang ingin ditanamkan lewat kegiatan ini.

Baca Juga : Mahasiswa Manajemen UBSI Kampus Cikarang Gelar Aksi Bersihkan Musholla: Wujud Nyata Pengamalan Nilai Pancasila

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi nyata dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga merupakan bagian dari upaya membangun karakter anak-anak agar tumbuh menjadi generasi muda yang berwawasan kebangsaan, toleran, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *