Universitas BSI Kampus Cibitung sukses menggelar Workshop Pemuda Digital pada Senin, 28 Oktober 2024, sekaligus peringatan sumpah pemuda. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 30 sekolah yang hadir dan melibatkan guru dan siswa SMA/SMK/MA sederajat berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja masa depan.
Bertempat di Aula UBSI Kampus Cibitung, kegiatan dimulai pukul 08:30 hingga 12:00 WIB. Dua narasumber inspiratif, Rian Septian Anwar, M.Kom, CEO Digital Creative Center, dan Kania Pramesty, Putri Indonesia Jawa Tengah 2024, menyampaikan materi tentang pemanfaatan teknologi secara efektif. Peserta diberikan wawasan mendalam serta praktik langsung terkait inovasi digital.
Semangat tinggi terlihat dari partisipasi aktif peserta sepanjang acara. Banyak pertanyaan dan diskusi hangat yang muncul selama sesi tanya jawab. M.Kadafi Dinansyah salah satu peserta dari SMK di Cibitung, mengungkapkan, “Workshop ini membuka wawasan saya. Sekarang saya lebih paham bagaimana teknologi bisa membantu belajar dan bekerja di masa depan.”
Nicodias Palasara, M.Kom, Kepala Kampus UBSI Cibitung, mengapresiasi antusiasme peserta dan menyampaikan kebanggaannya atas kesuksesan acara ini. “Kami sangat bangga melihat semangat para guru dan siswa. Acara ini adalah wujud komitmen Universitas BSI Kampus Cibitung untuk mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan era digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami harap pengetahuan yang didapat hari ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia profesional. Ke depannya, UBSI akan terus mengadakan program-program serupa demi mendukung peningkatan keterampilan digital.”
Kania Pramesti sekaligus mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika memberikan motivasi dan tips mengembangkan diri di era digital. Ia membagikan pengalamannya dalam kompetisi Puteri Indonesia dan bagaimana teknologi berperan penting, terutama di bidang branding pribadi dan komunikasi profesional. “Semakin dini kita memahami cara memanfaatkan teknologi, semakin besar peluang kita untuk sukses,” tutur Kania.
Selain berbicara tentang inovasi teknologi, Kania juga menekankan pentingnya edukasi terkait bahaya pinjaman online (pinjol). Ia mengingatkan bahwa maraknya pinjaman online ilegal bisa menjadi jebakan bagi pelajar. “Pinjol ilegal sangat berbahaya, terutama bagi siswa yang mungkin tergoda untuk meminjam demi kebutuhan konsumtif. Edukasi ini penting agar anak muda lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan bijak memanfaatkan teknologi,” tegas Kania.
Para siswa diimbau untuk tidak mudah tergoda oleh iming-iming pinjaman instan, dan diarahkan untuk memanfaatkan teknologi secara produktif seperti berwirausaha online atau mengikuti kursus digital.
Tidak hanya sekadar materi, peserta juga diajak berpartisipasi dalam games kuis interaktif yang menambah keseruan acara. Dari puluhan peserta, tiga siswa berhasil memenangkan kuis dan membawa pulang hadiah menarik dan sekaligus diberikan apresiasi oleh kedua narasumber serta kepala kampus.
Rian Septian Anwar mengaku senang bisa berbagi pengalaman dengan para peserta. “Teknologi berubah dengan sangat cepat. Workshop seperti ini penting agar kita tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator,” katanya.
Universitas BSI Kampus Cibitung berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dan tenaga pengajar. “Kami akan terus berinovasi dan menghadirkan acara pelatihan serupa agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat,” tutur Nicodias Palasara.
