Sobat Hitz, pernah nggak sih kamu merasa terlalu banyak mikir, bahkan untuk hal-hal kecil? Atau mungkin kamu sering ngerasa minder saat lihat pencapaian orang lain di media sosial? Kalau iya, kamu nggak sendiri. Fenomena overthinking dan insecure sudah jadi bagian dari realita anak muda zaman sekarang, terutama di usia remaja hingga awal dewasa.
Fase usia 17–35 tahun sering disebut sebagai fase pencarian jati diri. Di masa ini, seseorang mulai mencari tahu siapa dirinya, apa tujuannya, dan ke mana arah hidupnya. Tapi sayangnya, proses ini nggak selalu mulus. Banyak tekanan dari lingkungan, ekspektasi keluarga, dan standar sosial yang kadang bikin kepala makin penuh.
Baca Juga: Traveling Nyaman dan Hemat: Panduan Liburan Tanpa Drama Untuk Mahasiswa
Apa Itu Overthinking dan Insecure?
Sebelum kita bahas cara menyiasatinya, yuk kita kenalan dulu dengan dua istilah yang sering kita temui ini.
Overthinking adalah kondisi saat seseorang terlalu banyak berpikir hingga berlebihan, biasanya tentang masalah, keputusan, atau bahkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Akibatnya? Pikiran jadi capek, mood terganggu, dan produktivitas menurun.
Sementara insecure adalah perasaan nggak percaya diri, minder, atau merasa diri nggak cukup baik dibanding orang lain. Biasanya, rasa ini muncul karena terlalu banyak membandingkan diri sendiri dengan orang lain—baik dalam hal fisik, pencapaian, maupun kehidupan sosial.
Dua hal ini memang berbeda, tapi sering datang bersamaan. Ketika seseorang merasa insecure, biasanya dia akan mulai overthinking. Dan ketika overthinking, rasa insecure-nya bisa makin parah. Lingkaran setan yang melelahkan, ya Sobat Hitz!
Kenapa Ini Banyak Dialami Remaja?
Remaja adalah masa transisi yang kompleks. Di usia ini, banyak hal yang mulai berubah: fisik, emosi, dan peran sosial. Media sosial pun memberi pengaruh besar—baik positif maupun negatif.
Misalnya, kamu buka Instagram dan lihat teman SMA-mu baru saja wisuda dengan predikat cumlaude, atau ada yang udah kerja di perusahaan besar. Tanpa sadar, kamu mulai mikir, “Aku ngapain aja, ya? Kok aku belum sampai situ?” Akhirnya, kamu mulai mempertanyakan diri sendiri, muncul rasa cemas, dan berujung pada overthinking.
Dampak Negatif Jika Dibiarkan Terus, Kalau dibiarkan terus menerus, overthinking dan insecure bisa berdampak serius, lho:
- Menurunkan kepercayaan diri
- Mengganggu kesehatan mental
- Menunda pengambilan keputusan penting
- Memicu stres hingga depresi
Nggak sedikit juga yang akhirnya jadi menarik diri dari lingkungan, takut mencoba hal baru, bahkan jadi gampang marah atau sedih tanpa sebab jelas.
Cara Menyiasatinya: Gaya Hidup & Pola Pikir Sehat
Nah, sekarang waktunya kita bahas solusi. Yuk, kita cari tahu cara menyiasati overthinking dan insecure agar nggak terus-terusan menghambat langkah kita.
1. Sadari dan Terima Perasaanmu
Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu sedang overthinking atau insecure. Jangan buru-buru menolak atau memaksa diri “harus kuat.” Nggak apa-apa merasa cemas, tapi jangan biarkan perasaan itu mengendalikan hidupmu.
2. Kurangi Waktu di Media Sosial
Media sosial memang menyenangkan, tapi juga bisa jadi pemicu terbesar insecure. Coba sesekali detox dari medsos, dan isi waktumu dengan aktivitas yang bikin kamu produktif—baca buku, olahraga, atau ngobrol langsung dengan orang terdekat.
3. Stop Membandingkan Diri
Ingat, hidup bukan lomba. Setiap orang punya garis waktunya masing-masing. Kalau kamu masih belajar atau merintis karier, itu bukan berarti kamu gagal. Fokuslah pada progresmu sendiri, bukan hasil orang lain.
4. Tulis Pikiranmu di Jurnal
Menulis adalah terapi yang murah tapi ampuh. Saat kamu menuliskan kekhawatiranmu, otakmu akan merasa lebih lega. Kamu juga bisa membaca ulang jurnalmu untuk memahami pola pikir yang perlu kamu ubah.
5. Bicarakan dengan Orang yang Kamu Percaya
Kadang, kamu cuma butuh didengar. Coba ceritakan keresahanmu ke sahabat, keluarga, atau konselor profesional. Percaya deh, berbagi cerita bisa meringankan beban pikiranmu.
6. Bangun Rutinitas Sehat
Tidur cukup, makan bergizi, dan olahraga teratur bisa membantu menstabilkan emosi. Tubuh yang sehat bisa bantu pikiran jadi lebih jernih, lho!
Baca Juga:Tren Gaya Hidup Sehat 2024: Keseimbangan Fisik dan Mental untuk Generasi Z
Kamu Berharga, Sobat Hitz!
Overthinking dan insecure memang manusiawi. Tapi jangan biarkan itu jadi penghalang kamu untuk tumbuh. Ingat, kamu nggak harus jadi sempurna untuk bisa merasa cukup. Kamu hanya perlu jujur sama diri sendiri, terus belajar, dan jangan takut untuk minta bantuan kalau butuh.
Jadi, mulai hari ini, yuk belajar berdamai dengan diri sendiri. Karena versi terbaik dari dirimu bukan yang sempurna, tapi yang terus mau berkembang 💪